Langsung ke konten utama

Short Story of Bangkok


Hello good people!! :)

Gimana puasanya hari ini? Bismillah semoga selalu diberi kelancaran yaa~

By the way, udah cukup lama blog ini berdebu karena sama sekali gak ada tulisan yang aku upload semenjak awal tahun ini tapi yaa karena aktivitasku saat ini cuma bisa dirumah aja membuatku makin bosan. Maka dari itu munculah ide untuk menulis sesuatu lagi. 


So, I have a little story about my KKN in January until mid-February. Mungkin kelihatannya biasa aja. Cuma sedikit cerita mengenai KKN pada umumnya yang dirasakan oleh mahasiswa. Tapi, untukku pribadi ini adalah hal yang cukup bermakna.

Before I continue my story, kalian harus tau terlebih dahulu kalau tempatku mengabdi ada di Bangkok. Woahh, apa yang terlintas di pikiran kalian saat ini? Bangkok, Thailand? Bukan, bukan.. Ini Bangkok lokal.

Lah, kok bisa Bangkok lokal? 


Iya, karena Bangkok yang kumaksud merupakan desa yang terletak di kecamatan  Gurah, Kediri, Jawa Timur.

Disinilah aku dapat banyak pelajaran dan tentunya banyak hal yang membuatku menjadi lebih bersyukur dengan apa yang kupunya sekarang. 

So everyone~
Di hari ke-4 aku berada di desa ini, kebetulan karena memang aku termasuk dalam divisi pendidikan sesuai dengan my passion jadi aku dan beberapa teman KKN mulai mengajar di sekolah yang ada disana. Aku pribadi lebih banyak mengajar di taman kanak-kanak yang ada di desa tersebut karena memang aku udah pernah merasakan rasanya mengajar siswa di sekolah dasar meskipun C\cuma beberapa kali dan gak langsung di sekolah melainkan di balai desa. So, yaa aku mau challenge diri aku sendiri. Gimana sh rasanya mengajar anak-anak TK yang memang semuanya itu lucu-lucu dan menggemaskan bahkan saking gemesnya sampai kadang kesabaranku diuji banget wkwk.
Tapi dari situlah aku mendapat pengalaman baru. Pengalaman yang tak terlupakan mungkin. Karena dari anak-anak tersebut aku jadi belajar mengetahui karakter setiap masing-masing anak. Lalu, aku juga belajar bagaimana caranya bersabar menghadapi keaktifan mereka dan yang pasti aku sangat sangat salut dengan guru-guru yang ada di sekolah tersebut. Karena ternyata memang jadi seorang pendidik yang memiliki murid TK itu benar-benar sabarnya masyaaAllah. Gak bisa aku jelasin deh betapa sabarnya guru-guru yang ada disana. 

Tentu ini juga jadi pelajaran buat aku dan mungkin kalian semua yang membaca tulisanku ini karena memang jadi seorang pendidik itu tidak semudah yang kalian lihat.

“Halah, guru kan cuma ngajar apalagi yang diajarin anak-anak TK”

Statement diatas adalah statement yang paling kubenci. Karena pada nyatanya memang gak sedikit orang-orang yang memiliki pandangan bahwa menjadi seorang pendidik itu adalah hal sepele bahkan terkadang juga mereka bandingkan dengan profesi lain. It’s like, what the…… -_-

Honestly, menurutku semua profesi itu pasti ada tingkat kemudahan dan kesulitannya masing-masing dan semua itu tergantung dengan yang melakukan. Jika yang melakukan memang sesuai dengan passionnya maka profesi tersebut pasti akan menjadi mudah dan menyenangkan untuk dilakukan. So, please jangan suka membandingkan profesi lain yang mungkin menurut kalian lebih sulit daripada profesi guru.

Karena bagiku gak semua orang punya dedikasi untuk menjadi seorang pendidik. Gak semua orang punya dedikasi untuk membagikan ilmu yang mereka punya kepada orang lain. Gak semua individu bisa memberi edukasi dengan tepat kepada orang lain. Terutama ketika menjadi seorang guru. Bukan hal yang mudah untuk dilalui, apalagi waktu menempuh pendidikan seperti kuliah. Banyak proses yang dilalui. 

Contohnya yaitu based on my experience. Aku kuliah ambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Di prodi ini tentu gak sedikit kan yang mikirinya pasti anak Pendidikan Bahasa Inggris bisanya cuma bahasa Inggris aja. Atau bahkan yang ngeselin itu ada yang mikirnya kalau kita ambil jurusan bahasa itu karena untuk menghindari pelajaran hitung-hitungan.

Iya, mungkin sebagian ada yang punya alasan begitu tapi kan not all of us. Gak semuanya kayak gitu. Aku pribadi ambil jurusan ini memang selain karena aku mau memperdalam ilmu pengetahuanku mengenai bahasa Inggris. Tapi, aku juga belajar banyak hal mengenai pendidikan. Sistem pendidikan yang ada di Indonesia, bagaimana caranya memahami karakter siswa, belajar teori-teori yang ada dalam pendidikan bahkan ada kaitannya dengan ilmu Psikologi, dan banyak lagi lainnya.

Maka dari itu, kenapa aku sebelumnya bilang kalau guru-guru TK yang ada di sekolah tersebut sangat sabar karena selain mereka bisa memahami karakter siswanya. Mereka juga mempunyai dedikasi tinggi untuk mengajar murid dengan ikhlas. 

Terus apa yang membuatku jadi lebih bersyukur dengan apa yang kupunya sekarang?

Karena sekolah yang ada di Indonesia apalagi desa yang agak cukup melosok ternyata masih banyak yang memiliki tenaga kerja pendidik yang kurang. Lalu, fasilitas yang ada di sekolah juga tidak sedikit yang sudah tidak layak untuk digunakan. Selain itu, masih banyak anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi tapi terhalang dengan faktor finansial dari keluarganya.

Dari tulisan ini, aku hanya berharap untuk kalian yang mungkin hidupnya jauh lebih mampu dan gak merasa kekurangan untuk setidaknya lihatlah pendidikan yang ada di negara kita. 

Coba deh gak usah jauh-jauh, lihat pendidikan yang ada di provinsi atau tempat sekeliling kalian tinggal. Apakah semua kelengkapan sekolah sudah memadai? Apakah sistem pendidikan yang ada sudah sama rata antara sekolah yang ada di kota dengan di desa? Apakah semua anak bisa melanjutkan impiannya untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi?

Yuk, mari kita renungkan sama-sama.
Semoga tulisan dan cerita singkat yang aku tulis ini bisa membuka pandangan kalian mengenai seorang pendidik dan bagaimana kondisi pendidikan yang ada di negara kita.

----
 
Terimakasih sudah mampir untuk membaca.
I hope it can be reminder for you and of course for myself too.

And, have a nice day everyone! <3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSES

Proses.. Setiap individu pasti mengalami proses.. Apapun bentuknya,  Bagaimanapun rintangan yang dihadapinya, Pasti akan terlalui.. Entah apakah akan berujung indah.. Atau malah berujung menjadi rasa kecewa.. Tak ada yang tau.. Manusia hanya berdoa, berusaha, dan melalui.. Karena hanya Allah sang maha mengetahui.. Tapi, yakinlah.. Yakinlah pada dirimu sendiri.. Tanamkan niat dan ketulusan dalam prosesmu.. Jika semuanya telah kau lalui.. Petiklah apa yang sudah kau tanam. (Alda, 2019)

Activist of Education

Hello good people!! :) Kali ini aku mau sharing tentang pengalaman yang telah aku dapat dari organisasi yang sedang aku geluti akhir-akhir ini yaitu ACTION. Sebelumnya, tahukah kalian apa itu ACTION?? Yups! kalau diterjemahkan ke bahasa indonesia, action itu berarti tindakan. Tapi, action yang aku maksud disini adalah tentang sebuah organisasi yang berada di kampusku tepatnya UMSIDA (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo). Actors dan Teacher ACTION Wilayah Candi Jadi, ACTION (Activist of Education) merupakan gerakan mahasiswa mengajar Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dalam bidang pendidikan. Lalu, anggota ACTION ini dibagi menjadi dua, yaitu Actors dan Teacher. Actors merupakan pengurus organisasi yang kedudukannya lebih tinggi satu tingkat dari Teacher dan Actors ini memiliki tanggung jawab untuk memajukan dan melancarkan program maupun kegiatan yang ada di Action. Sedangkan, Teacher merupakan pendidik atau pengajar yang diterjunkan langsung pada wilayah-wilayah tertentu se

Bye Dull Skin and Welcome My Brighter Skin!!

Terlalu banyak kegiatan dalam organisasi di kampus dan beberapa tugas yang menumpuk membuat aku jadi kebingungan sendiri untuk mengatur waktu. Sampai wajahku pun udah jarang banget aku rawat karena emang bener-bener gak ada waktu luang untuk me time . Bahkan untuk maskeran 15 menit aja aku gak bisa. Akhirnya wajahku pun jadi gak terawat, kusam, berminyak, dan jerawat mulai muncul satu persatu. Tapi semenjak tim dari yuk cobain memberiku kesempatan untuk mencoba produk “Garnier Light Complete Bright Up Tone Up Cream”, semua masalah yang ada diwajahku mulai memudar.  Klaim dari produk ini menyatakan bahwa Garnier terinspirasi dari Tone Up yang sedang popular di Korea dengan efek make-up yang mencerahkan. Diperkaya dengan 10x Vitamin C**, Ekstrak Soy Yoghurt Bifidus dan UV Filters dapat membuat wajah menjadi tampak cerah dan bercahaya, mengurangi kekusaman dan warna kulit yang tidak merata, menyamarkan noda, bekas jerawat dan lingkaran hitam, membuat kulit menjadi terasa halus